IPPMR Pekanbaru Galang Dana Rp12,8 Juta untuk Korban Kebakaran 32 Rumah di Pulau Kijang

Riau, Faktacepat.id – Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Reteh (IPPMR) menunjukkan kepedulian yang tulus dan nyata dengan menyalurkan bantuan kepada para korban kebakaran yang melanda Pulau Kijang, Lorong Cempaka, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Rabu, 10 September 2025.

Kejadian tragis yang berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB tersebut menghanguskan sebanyak 23 rumah, merusak berat 2 rumah, dan menyebabkan 7 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Secara total, sebanyak 32 rumah terdampak, dengan rincian 25 kepala keluarga menjadi korban, sedangkan 7 rumah dalam kondisi kosong saat musibah terjadi. Para korban saat ini mengungsi di rumah keluarga dan tetangga terdekat sebagai tempat perlindungan sementara.

Berkat kesigapan tim pemadam kebakaran serta solidaritas masyarakat, api berhasil dipadamkan pada pukul 17.40 WIB tanpa menimbulkan korban jiwa.

Selama kurang lebih dua hari, aksi penggalangan dana yang digagas IPPMR Reteh berhasil mengumpulkan donasi berupa Rp12.800.000 dan 10 kantong besar pakaian layak pakai. Bantuan tersebut kemudian diserahkan langsung kepada Camat Reteh, Zailani, S.Sos., serta Ibu RT Lorong Cempaka, Andi Marsukaina, S.Pd., untuk penyaluran lebih lanjut kepada warga terdampak.

Sebagai informasi, IPPMR merupakan salah satu paguyuban kepemudaan yang berbasis di Pekanbaru. Organisasi ini terdiri atas pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang berdomisili di Kecamatan Reteh, yang memiliki semangat kebersamaan tinggi untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial masyarakat.

Perwakilan IPPMR, Farhan Afif, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kelancaran agenda solidaritas ini.

“Saya bersama teman-teman IPPMR lainnya, yakni Alimurobi, M. Arfah, Andi Elia, dan Rizki Zulfiana, turut serta dalam agenda open donasi ini. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dan menyumbangkan rezeki mereka. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan derita saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujar Farhan.

Lebih lanjut, Farhan menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bentuk bantuan materi semata, melainkan juga cerminan nyata semangat solidaritas yang menggelora di kalangan pemuda dan mahasiswa Reteh.

“Harapan kami, donasi ini dapat menjadi motivasi bagi para korban untuk bangkit dan memulai kembali kehidupan mereka. Kami juga menginginkan bahwa semangat kebersamaan ini terus tumbuh dan menginspirasi banyak pihak untuk senantiasa peduli sesama,” tuturnya penuh harap.

Sementara itu, Camat Reteh, Zailani, S.Sos., mengapresiasi tinggi kepedulian yang telah ditunjukkan oleh IPPMR selama dua hari melakukan penggalangan dana.

“Kami sangat mengapresiasi gerakan soliditas IPPMR. Dalam waktu singkat, mereka berhasil mengumpulkan bantuan yang sangat berarti bagi korban kebakaran ini. Semoga semangat seperti ini tetap terpelihara di kalangan pemuda, serta menjadi teladan bagi siapa saja untuk peduli dan hadir saat masyarakat membutuhkan,” ujarnya penuh pujian.

Selain IPPMR, bantuan juga mengalir dari Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. Bupati Indragiri Hilir melalui Bidang Pemerintahan, Bapak Fajar Husain, bersama Kepala Dinas BPBD, Disdukcapil, dan BAZNAS, turun langsung ke lokasi untuk menyalurkan bantuan berupa uang tunai, sembako, serta makanan gratis berupa nasi kotak dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut (Kamis hingga Sabtu).

Untuk memudahkan penyaluran bantuan, pihak Kecamatan Reteh membuka posko bantuan di dua titik strategis, yakni di simpang Lorong Cempaka dan di depan kantor camat.

Di akhir, Farhan menitipkan pesan khusus kepada generasi muda di Reteh untuk terus menumbuhkan semangat kepedulian sosial.

“Kami berharap anak-anak muda Reteh tidak hanya fokus pada urusan pribadi atau akademis semata, tetapi juga lebih peka terhadap lingkungan sosial di sekitar mereka. Dengan kepedulian yang tulus, kita semua dapat menjadi agen perubahan yang memberikan dampak positif dan nyata bagi masyarakat,” katanya mengajak.

Ia juga mendorong seluruh pemuda agar menanamkan jiwa sosial sejak dini.

“Setiap musibah yang menimpa saudara-saudara kita adalah panggilan bagi kita semua untuk bergerak bersama. Mari kita jadikan solidaritas sebagai budaya, saling membantu tanpa memandang latar belakang. Karena dengan kebersamaan, beban yang berat akan terasa jauh lebih ringan,” pungkas Farhan dengan penuh semangat.

 

Editor : INR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *